11 February 2018

Menghafal Quran Lewat Nada


The Spark
Sebelum menunaikan ibadah haji pada tahun 2015, pada saat acara walimatussafar,  ustadzah yang memberikan tausyiah memberikan nasihat yang salah satunya adalah: “Jika kamu tidak sanggup menghafalkan 30 juz Al Quran, paling tidak hafalkanlah Juz 30.” Nasihat itu terus saya ingat dan jadikan sebagai salah satu target sepulang dari haji.

Goal Setting
Sekembalinya dari tanah suci, target tersebut saya coba realisasikan. Kebetulan dari salah satu buku yang saya beli, ada bonus buku saku Juz Amma. Saya canangkan untuk mulai menghafal Juz 30 tersebut. Targetnya tidak muluk-muluk: sebelum mati sudah harus hafal (tentunya dengan asumsi mencapai usia Nabi Muhammad ketika wafat :) ).

First Step
Surat pertama yang saya pilih untuk dihafalkan adalah surat Al Ghasyiyah. Alasannya sederhana, pertama karena saya sudah hafal surat Al A’laa, dan karena biasanya kedua surat tersebut dibacakan secara berpasangan di dalam shalat Jumat atau shalat lainnya. Namun kemudian saya menyadari bahwa hanya dengan membaca ayat-ayat suci tersebut sangatlah sulit untuk lekas hafal dan butuh alokasi waktu yang lama. Dibutuhkan cara lain yang lebih pas dalam menghafal.

“Imitation is the sincerest form of flattery”
Kebetulan saya suka musik. Ada ribuan koleksi lagu-lagu saya dalam bentuk MP3. Lagu-lagu terbaik disimpan di external card handphone untuk menemani perjalanan naik motor dari rumah ke kantor pergi pulang.  Muncullah ide untuk mencoba menghafal dengan cara mendengar MP3 Quran. Sekaligus saya juga berniat untuk mempelajari alunan nada (murottal) dari surat yang akan dihafal. Saya tahu, sama seperti jika mendengarkan lagu yang diputar berulang-ulang maka nadanya akan melekat di otak kita, Insya Allah jika mendengarkan MP3 Quran berulang-ulang maka bacaan sekaligus langgamnya akan selalu kita ingat. Apalagi sejak dulu saya ingin sekali bisa membaca Quran dengan murottal seperti yang sering diperdengarkan oleh mesjid-mesjid. Yah, jika pun tidak bisa punya style sendiri, menyontek style murottal orang pun jadilah, hehe..

Side by Side
Dimulailah searching untuk mencari MP3 Quran sampai pada akhirnya menemukan situs quranicaudio.com. Di situs ini ada lebih dari 70 qari’ , mulai dari Abdullah Awad al Juhani sampai Yasser ad Dussary, yang bisa kita download bacaan Quran-nya lengkap untuk 114 surat di dalam Al Quran. Pihan qari’ yang saya download tentu saja dimulai dari qari’ yang paling familiar: Abdur-Rahman as-Sudais dan Mishari Rashid al-Afasy. Luar biasa indah bacaan mereka, namun buat saya bacaan mereka terlalu sulit untuk diikuti. Akhirnya secara random sampling saya download bacaan dari beberapa qari’ yang ada untuk mendengar yang mana yang paling pas. Akhirnya saya menemukan bahwa bacaan Abdullah Awad al-Juhani adalah yang paling pas untuk saya. Jadilah MP3 Al Ghasyiyah dari al-Juhani, yang panjangnya hampir 2 (dua) menit, pindah dari web ke dalam handphone, di dalam folder baru, bersebelahan dengan folder MP3 lagu-lagu.

Over and over
Pagi-pagi sebelum motor bergerak, saya setel MP3 Quran, klik tombol loop, barulah roda berputar. Di sela-sela kemacetan Jakarta, tepat di kuping ini terdengar alunan murottal dari al-Juhani. Berulang-ulang. Setiap hari. Sebanyak 30 kali diperdengarkan selama 1 jam perjalanan berangkat dan 30 kali lagi selama perjalanan pulang. Sehingga total bisa mencapai lebih dari 60 kali dalam sehari, atau 300 kali seminggu mendengarkan ayat-ayat dari surat yang sama.
Dua atau tiga hari pertama saya hanya mencoba mendengarkan. Kemudian setelah itu saya mencoba menirukan ucapan ayat-ayat tersebut lengkap dengan alunan nadanya sambil terus mendengarkan. Pada malam hari, biasanya saya bandingkan apa yang saya dengar sepanjang perjalanan dengan apa yang tertulis di dalam Al Quran. Pada saat membandingkan ini terkadang baru disadari ada kekeliruan dalam penangkapan saya.
Berbeda dengan metode yang menganjurkan untuk menghafal satu ayat per hari, cara menghafal saya agak unik. Dari 26 ayat dalam surat Al Ghashiyah yang saya coba ikuti bacaannya, yang saya hafal terkadang hanya belakangnya saja, atau depannya saja, dsb.

Mmmm mmm ghashiyah
Mmmm mmm khasyi’ah

Laysa lahum mmm mmm illa mindhari’
..

Dari semula hanya sebagian kecil yang dapat ditiru, lambat-laun (mungkin sekitar dua sampai tiga minggu) dengan ijin Allah saya dapat menirukan seluruh kalimat sampai akhirnya hafal seluruh 26 ayat dalam surat Al Ghaasyiyah tersebut. Alhamdulillah.

Pitch Control
Biasanya, saya menganggap bahwa saya telah hafal suatu surat jika sudah berhasil membacanya tanpa lupa di dalam shalat jahriyah (shalat yang bacaannya dikeraskan, seperti Subuh, Maghrib, dan Isya). Pada saat itu saya baru menyadari satu hal: pitch atau nada dari al-Juhani yang tinggi sulit untuk digabung di dalam shalat dengan pitch surat Al Fatihah saya yang bariton. Ibaratnya seperti memainkan lagu dengan nada dasar yang berbeda-beda. Jiwa musikalitas saya agak terganggu, hehe..

Langkah pertama yang saya lakukan adalah menurunkan pitch bacaan al-Juhani ke level yang saya nyaman melantunkannya, termasuk surat Al Fatihah, sehingga praktis merombak total cara saya melantunkan bacaan sebagai imam. Selain itu, tempo bacaan al-Juhani yang cepat pun akan saya pelankan. Selain membuat lebih syahdu jika didengar, juga lebih memudahkan dalam proses menghafal. Untuk itu saya menggunakan aplikasi Music Speed Changer yang ada di Play Store untuk Android.
Tampilan Music Speed Changer 

Cut!
Setelah Al Ghasyiyah dan Al Fatihah, surat-surat lain dalam Juz 30 coba saya hafalkan dengan menggunakan metode yang sama. Alhamdulillah satu demi satu mulai hafal, sampai kemudian tiba giliran surat-surat yang lebih panjang. Untuk surat-surat ini, seperti An Naba, An Naziat, Abasa, dsb, perlu dilakukan pemotongan surat menjadi dua bagian. Bahkan untuk surat-surat lain di luar Juz 30 (Al Mulk, Al Waqiah, Ar Rahman, dsb) saya lakukan pemotongan menjadi 4 sampai 6 bagian. Tujuannya tentu agar lebih mudah dihafal, karena semakin pendek MP3 akan semakin mudah bagi kita untuk menghafalnya. Biasanya 2 menit adalah ukuran yang cukup ideal. Lebih dari itu biasanya akan lebih sulit untuk dihafal.  

Untuk melakukan pemotongan MP3 ini saya menggunakan aplikasi Music Player yang memiliki fitur Cut. Bagian yang sulit adalah untuk menentukan titik pemotongan yang pas sehingga tidak ada ayat yang terlewat ataupun terulang.
Tampilan Fungsi Cut di Aplikasi Music Player

 Never ending journey
Akhirnya setelah sekitar satu tahun, alhamdulillah seluruh Juz 30 bisa saya hafalkan. Cukup surprise, mengingat target awal yang tidak secepat itu. Satu per satu file MP3 di folder ‘MP3 Quran’ saya bertambah. Bahkan akhirnya folder MP3 lagu-lagu saya pun saya hapus dari dalam handphone. It doesn’t feel right to keep them, anyway.
Doakan saya agar bisa terus ingat surat-surat yang sudah saya hafal dan juga terus bertambah hafalan untuk surat-surat lainnya. Aamiin.

(c) images and words: by MZ

3 comments:

Gatot Prio Utomo said...

Luar biasa pak, inspiring

Medio said...

Thank you, Pak Gatot.

Jum'atil Fajar said...

Hebat Medio. Tapi urusan nyetel-nyetel nada itu ana agak nggak mudeng. Salut untuk usahanya.

Post a Comment