14 July 2016

Itinerary Euro Trip 2016


Bikin itinerary itu memang seru. Rasanya fun jalan2 udah dimulai saat kita menyusun itinerary. Akhirnya kadang apa yang kita susun jadi terlalu ambisius. Cara paling baik tentu dengan mencoba realistis, baik dari sisi waktu maupun biaya. Juga dengan tetap menjaga keseimbangan antara kualitas dengan kuantitas (mau lihat lebih banyak negara atau stay lebih lama di satu negara?)

Dengan pertimbangan di atas, akhirnya versi final itinerary jalan-jalan saya sekeluarga bulan Juni-Juli 2016 jadi juga seperti di bawah ini. Overall hampir semua berhasil dijalani, meski ada beberapa yang batal entah karena alasan cuaca atau karena sebab lainnya. 

DAY 01. Flight Jakarta - Singapore - Istanbul


DAY 02. Istanbul City Tour. Flight to Paris

Dari dulu saya suka Istanbul dengan view Selat Bosphorus-nya. Apalagi Istanbul sarat dengan sejarah peradaban dunia. Di Euro Trip 2016 ini tadinya Istanbul sama sekali tidak muncul dalam itinerary. Pikir saya, kapan-kapan deh ke sana, sekalian ke Cappadocia. Tidak disangka ternyata dari penelusuran saya di Skyscanner saya menemukan tiket lumayan murah dari Singapore ke Paris pp menggunakan Turkish Airlines. Apalagi ternyata setiap penumpang Turkish Airlines yang transit di Attaturk Airport, dan akan melanjutkan penerbangan dengan airlines yang sama, berhak mendapatkan tour keliling kota gratis (minus visa masuk Turki) dengan jadwal yang bisa dipilih yaitu 08:30-11:00, 09:00-15:00, 09:00-18:00, 12:00-18:00 and 16:00-21:00. Tour tersebut, yang dinamakan Touristanbul, sudah termasuk transportasi dari dan ke bandara, tour guide, tiket masuk lokasi wisata, sarapan dan makan siang (tergantung jadwal yang diambil). Saya ikut tour yang jam 09:00-15:00. 




Overall, tournya so-so lah, karena waktunya habis di restoran Tamara buat sarapan dan makan siang. Tour hanya berupa walking tour ke Hippodrome, Blue Mosque, dan Hagia Sophia. Jam 2 siang rombongan sudah menuju bandara. Sedangkan peserta tour 09:00-18:00 melanjutkan ke Topkapi Palace.

DAY 03. Paris City Tour

Paris, city of light. Hari pertama di Paris dihabiskan untuk melihat major attractions, seperti Eiffel, Arc de Triomphe, dsb. Semula diniatkan untuk naik ke puncak Arc de Triomphe dan Tour Montparnasse (dengan view Eiffel), ternyata setelah naik ke Arc de Triomphe view Eiffel malah terlihat lebih dekat. Akhirnya batal ke Tour Montparnasse.



Niat hati mau ke Notre Dame dan lihat Titik Nol Perancis, eh salah ambil jalan karena lagi males liat GPS di HP. Meski udah dekat, kita duduk-duduk aja di pinggir Sungai Seine, like Parissien do. Notre Dame can wait.

DAY 04. Paris to Interlaken. Interlaken City Tour. 

Swiss...negara favorit saya. Pernah baca atau dengar entah di mana, ada ungkapan "When God created Switzerland, He was smiling." Asli, negara ini punya pemandangan alam yang sangat cantik. 

Tujuan pertama kami adalah Harder Kulm, titik tertinggi di Interlaken dengan view dua buah danau yg mengapit kota tersebut (Interlaken sendiri memang berarti "between lakes"), plus pemandangan pegunungan Alps dengan puncaknya yang diselimuti salju.

Video drone kami di Harder Kulm bisa dilihat di SINI

Sebenarnya kami punya satu agenda lagi ke Trummelbachfalle, yaitu kumpulan air terjun hasil mencairnya gletser di Aletsch Glacier dalam satu gua. Namun karena keasyikan istirahat, sudah terlalu sore untuk ke sana. Akhirnya kita leyeh-leyeh saja di Hoheweg, Interlaken. Hawa sejuk, pemandangan indah, good ambience. It was very relaxing...


DAY 05. Jungfraujoch, Top of Europe.

Jungfraujoch. Buat saya pribadi ini adalah tujuan utama trip kali ini. Semacam pelampiasan dendam karena pada trip tahun 2012 tidak sampai ke puncaknya. Puncak? Yes, sesuai julukannya, Top of Europe, Jungfraujoch adalah titik tertinggi di Eropa yang masih bisa didatangi dengan menggunakan kendaraan wisata, dalam hal ini kereta. Stasiun kereta Jungfraujoch ada di ketinggian 3.454 meter dari permukaan laut, sedangkan bangunan tertingginya ada di 3.571 meter dpl. Apa sih yg dilihat di atas? Salju abadi, even in July. Selain itu juga bisa lihat Aletsch Glacier, glacier terbesar di pegunungan Alps, yg membentang berkilo-kilo meter jauhnya.Dan jangan lupa, di Jungfrau ada Snow Fun Park, tempat untuk bermain-main di salju.

Untuk mencapai Jungfraujoch dari Interlaken ada dua pilihan rute, yaitu melalui Lauter Brunnen atau Grindelwald. Kedua rute tersebut akan berhenti di Kleine Scheidegg, sebelum naik ke puncak. Saya pilih rute memutar, berangkat lewat Lauter Brunnen dan kembali lewat Grindelwald. Rencana saya adalah setelah turun dari puncak akan berhenti di Grindelwald untuk naik lagi sedikit menuju First, lokasi First Cliff Walk by Tissot dan starting point kalau mau turun ke Grindelwald pakai sepeda Trotti Bike. Google deh First Walk dan Trotti Bike. Seru! Sayang tidak sempat. One more reason to come back someday, hehe..
On our way to Jungfrau.

Sampai juga di Jungfraujoch. 3571 m di atas laut. 0 derajat Celcius.

Snow Fun Park. Ada sledge, ski, snowboard, flying fox.

Video drone kami main sledge bisa dilihat di SINI

DAY 06. Interlaken to Luzern. Luzern City Tour.

Dari Interlaken kami naik kereta ke Luzern. Ternyata rute kereta ini adalah rute dengan pemandangan paliiiiiiing bagus seumur hidup saya. Top banget. 

Habis main salju di Jungfraujoch si bungsu kurang enak badan. Ditambah cuaca yang kurang bersahabat, akhirnya rencana kami ke Pilatus dan bermain toboggan kami batalkan. Kami cukup keliling-keliling kota dan cruise di Lake Luzern. 


DAY 07. Luzern to Munich. Munich City Tour.

Not much to see in Munich, actually, tapi karena ia berada di tengah-tengah antara kota sebelumnya (Luzern) dan kota tujuan berikutnya (Vienna), boleh lah mampir di kota ini, hitung-hitung sebagai pengesahan udah pernah ke Jerman buat anak-anak saya, hehe.


Marientplatz dan Allianz Arena

DAY 08. Munich - Vienna. Vienna City Tour. 

Bolak-balik itinerary saya ke negara Austria berganti-ganti antara ke kota Salzburg atau Vienna. Salzburg menarik karena ia lokasi film Sound of Music (salah satu film musikal terbaik yang juga membuat saya jatuh cinta dengan pemandangan pegunungan Alps) dan lokasi Red Bull Hangar, yaitu koleksi mobil-mobil F1 tim Red Bull dan pesawat-pesawat yang dipakai untuk Red Bull Air Race. Akhirnya dengan mengesampingkan ego, saya putuskan untuk ke Vienna.

Schloss Schonbrunn dengan latar belakang Gloriette

Gloriette, di puncak bukit setinggi 60 m.

DAY 09. Vienna to Venice. Venice City Tour.

Stranded! Karena hujan yang cukup deras, beberapa bagian di jalur kereta rute Vienna - Venice tidak dapat dilalui sehingga penumpang harus pindah dulu ke bis dari suatu tempat bernama Gloggnitz sampai Bruck an der Mur, naik kereta sampai Villach, lalu dari sana naik bis lagi ke Venice. Hilanglah 3,5 jam waktu kami yang berharga. Mana manajemen pindahnya amburadul. Pretty amazed di negara maju seperti Austria, ada ketidakteraturan sedikit seperti pengalihan jalur kereta ini mereka sudah kelabakan. Di Gloggnitz yang dingin itu, tidak jelas naik bis apa, kapan datang, setelah itu bagaimana, tidak jelas. Mana petugas stasiunnya tidak ada yang berbahasa Inggris. Untung beberapa penumpang yg bisa berbahasa Jerman berbaik hati menjelaskan ke kami dalam bahasa Inggris. 


DAY 10. Venice to Milan. Milan City Tour.
Rencana ke Murano batal. Lebih baik menghabiskan waktu di Venice. I like the city, anyway!



Habis keliling-keliling Venice, langsung cus ke Milan. Untung hotel sangat dekat dengan stasiun kereta.

DAY 11. Milan to Paris.

Setengah hari lebih habis untuk perjalanan Milan Paris. Kami sudah kehabisan tenaga untuk jalan-jalan. Saatnya laundry pula..Eh ternyata, ada surprise dari kakak saya untuk si sulung yang ultah.


DAY 12. Paris City Tour.



Idul Fitri di KBRI Paris. Habis itu menjalankan agenda yang belum dijalanin, sebisanya. Plus belanja-belanja di Benlux, dsb. 

Selesailah sudah Part 1 Euro Trip kami dengan rute seperti di bawah ini.
Day 12. Paris to London. London City Tour
 

Part II dari Euro Trip 2016 ini adalah keliling UK. Sebenarnya kami ada plan juga untuk ke Belanda dan Belgia, kalau visa ke UK tidak disetujui. Eh ternyata visa di-approved. Yuk, kita cus ke UK. 

Day 1, seperti biasa, kami ke major attractions seperti Big Ben, London Eye, Trafalgar Square, dan Buckingham Palace. Selama di London kami menginap persis di samping The East London Mosque, masjid terbesar di UK.  Selama perjalanan ini, rasanya London lah yang paling kuat "aroma" Islam nya dibandingkan negara lain yang kami kunjungi.

DAY 14. Day Trip to Manchester.

Platform 9 3/4, platform Harry Potter menuju Hogwarts

Manchester United Old Trafford. Awas jangan ketukar dengan Emirates Old Trafford di kota yang sama.



Main ke Manchester dan pulangnya pingin lihat suasana malam di Piccadilly Circus.

DAY 15. London City Tour.
Borrough Market

Royal Observatory Greenwich

Ke Trafalgar lagi liat Eid Festival dan mampir lagi di Piccadilly.

Tower of London

Tower Bridge

DAY 16. London City Tour. Back to Paris. 
Meski bukan penggemar Beatles, mampir ke Abbey Roads.

Camden Market, pusat oleh-oleh murah. Mirip Cihampelas kali ya
Harrods

Habis dari Harrods langsung ambil koper yang dititipin di stasiun London St-Pancras untuk balik ke Paris. Sesampai di Paris, dari stasiun Gare du Nord saya dan anak-anak mau lihat keramaian final Euro Cup 2016 antara Perancis dan Portugal. Ternyata di Fan Zone di Eiffel sudah rusuh bakar-bakaran dan gas air mata akibat para hooligans yang tidak kebagian tiket. Saya sih saat itu berharap Perancis menang sebagi juara Eropa, pingin tahu gimana keriaannya kalo mereka menang. Sayang sekali Portugal yang jadi juara.

DAY 17. Paris to Istanbul. Istanbul City Tour. 

Istanbul jilid 2. Masih penasaran mau lihat Bosphorus. 

Bosphorus Cruise


Para korban dalam penembakan di Attaturk Airport. Alhamdulillah kami masih dilindungi dalam perjalanan ini. Padahal beberapa hari sebelumnya kami mampir di bandara ini. Dan beberapa hari setelah ke Istanbul yang kedua, terjadi kudeta di sana.

DAY 18. Singapore to Jakarta.

Alhamdulillah sampai Jakarta. Exhausted yet so happy. Fabulous trip, tons of precious memories. Until our next journey..

(c) images: private collectionswords: by MZ